Industri game telah mengalami perkembangan pesat selama beberapa dekade terakhir. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) menjadi sangat penting untuk melindungi kreativitas dan inovasi yang ada dalam game tersebut. Ruang lingkup industri game mirip seperti film karena dalam industri game mencakup alur cerita, naskah, audio, hingga dialog antar karakter. 

Namun, HKI pada industri game lebih kompleks daripada film karena HKI pada game tidak hanya terkait hak cipta, namun juga terdiri atas berbagai unsur HKI lain, seperti paten, merek, desain industri, dan hak cipta. Dengan adanya perlindungan terhadap kekayaan intelektual, para pengembang memiliki hak ekonomi dan hak eksklusif yang dilindungi oleh Undang-Undang. 

Regulasi mengenai game terlindungi dalam satu ruang lingkup HKI, namun terbagi atas beberapa unsur aturan, di antaranya:

  1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten (“UU Paten”).
  2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (“UU Merek”).
  3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri (“UU Desain Industri”).
  4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (“UU Hak Cipta”).

Berbagai peraturan HKI dalam industri game disesuaikan dengan kebutuhan spesifik yang ada dalam proses pengembangan dan distribusi game. Sebagai contoh, saat ini developer game pada umumnya menggunakan unreal engine dalam pembuatan game terbaru yang membutuhkan spek tinggi. Unreal engine merupakan suatu mesin yang dibuat oleh perusahaan yang terfokus untuk pembuatan game. Dalam hal ini, mesin tersebut dapat didaftarkan melalui paten, karena mesin yang digunakan merupakan temuan baru. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) UU Paten, bahwa invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan, invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkap sebelumnya. 

Sementara  unsur-unsur grafis seperti judul, logo, font, dan lain-lain yang ada di dalam game juga dapat didaftarkan melalui merek. Dalam Pasal 1 ayat (1) UU Merek dijelaskan bahwa:

“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.”

Baca juga: Tips Memilih Konsultan HKI untuk Pengurusan Paten

Perlindungan merek membantu pengembang untuk membangun identitas brand yang kuat agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Setelah mendaftarkan merek, pihak yang memiliki merek dagang atas game tersebut akan mendapatkan hak eksklusif dari negara untuk menggunakan sendiri merek tersebut atau pun memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. 

Selain itu, dalam sebuah game, bentuk konfigurasi yang terdiri atas komposisi garis dan warna, serta gabungan antara keduanya yang berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi pun tak luput dari perlindungan HKI. Apalagi jika desain tersebut memberikan kesan estetis dan menjadi bagian integral dari pengalaman bermain game. Pendesain memiliki hak atas desain yang telah dibuat di dalam game, seperti yang diatur dalam Pasal 6 UU Desain Industri bahwa:

  1. Yang berhak memperoleh Hak Desain Industri adalah pendesain atau menerima hak tersebut dari pendesain;
  2. Dalam hal pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, Hak Desain Industri diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjanjikan lain. 

Selanjutnya melalui perlindungan hak cipta, sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat (1) huruf r bahwa permainan video termasuk ke dalam ciptaan yang dilindungi. Perlindungan hak cipta bertujuan untuk mencegah adanya tindak plagiarisme dalam sebuah game. Berkat adanya perlindungan hukum, pengembang dapat mengambil tindakan terhadap pihak yang menggunakan karya mereka tanpa izin. Perlindungan HKI memiliki peran krusial dalam mendorong inovasi, kreativitas, dan keberlanjutan dalam industri game. Perlu adanya upaya dari berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya HKI dalam pengembangan game. 

Upaya perlindungan hak kekayaan intelektual dalam industri game menjadi tugas kompleks dan penuh tantangan, mengingat adanya berbagai regulasi yang harus dipenuhi. Untuk itu, pengembang game disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan hukum berpengalaman agar langkah yang diambil sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca juga: Memahami Durasi dan Jangka Waktu Hak Cipta

Translate »
× Konsultasi Sekarang